Guideku.com - Belum lama ini, Suara.com mengunjungi kedai jamu kekinian yang sedang hitz di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Acaraki, namanya.
Kedai jamu ini memang tak tampak seperti kedai kaki lima pada umumnya. Pengunjung hilir mudik memenuhi kedai jamu yang baru buka Juni lalu.
Berada di dalam gedung Kerta Niaga, Acaraki, memang tampak seperti kafe kekinian.
Baca Juga: Dihiasi Benteng Peninggalan VOC, Yuk Kenalan dengan Pulau Kelor!
Namun jangan salah, meski merupakan kedai jamu, Anda bisa menikmati beragam jenis jamu dengan teknik manual brewing seperti yang ditemukan di coffee shop.
Jamu yang identik dengan minuman orang sepuh, jadi tampak kekinian di Acaraki.
Terbukti, tak sedikit anak zaman now yang datang dan mencicipi berbagai menu jamu kekinian, serta tak lupa juga untuk mengabadikannya dengan jepretan kamera mirrorless.
Baca Juga: Nggak Melulu Seram, 6 Kota Hantu Ini Punya Pemandangan Eksotis
Sang pemilik, Jony Yuwono mengatakan nama Acaraki mengacu pada gelar bergengsi yang diberikan pada seorang ahli peracik jamu di era Majapahit Kuno.
Ia menuturkan bahwa dahulu kala seorang acaraki akan berdoa, meditasi bahkan puasa terlebih dulu sebelum membuat jamu untuk mengumpulkan energi positif.
Beranjak dari latar belakang sejarah inilah para peracik jamu dipanggil dengan sebutan Acaraki."Ya, jika di coffee shop peracik kopi disebut barista, maka di kedai jamu ini Anda bisa memanggilnya dengan sebutan acaraki," terangnya.
Baca Juga: Napak Tilas 'Penculikan' Soekarno-Hatta di Rengasdengklok
Jony mengatakan kedai jamu Acaraki hadir untuk melestarikan minuman tradisional penuh khasiat tersebut agar tidak tergerus oleh tren kekinian dari Barat.
"Oleh karena itu kita coba lakukan beragam inovasi agar kedai jamu bisa populer seperti kedai kopi. Kami juga ingin menghilangkan stigma bahwa jamu itu pahit, kuno. Di Acaraki jamu bisa jadi minuman kekinian dan tidak pahit, serta menyehatkan," urainya merinci.
Ada beragam penyajian jamu yang mungkin cuma bisa Anda temukan di Acaraki. Meski baru dua jenis jamu yang dipasarkan, yakni jamu Beras Kencur dan jamu Kunyit Asam, tapi sensasinya akan berbeda jika diolah dalam bentuk tubruk yang lebih pekat, saring yang lebih light, hingga modifikasi dengan bahan lain seperti soda pada menu Golden Sparkling.
Lagi-lagi seperti layaknya coffee shop, kedai jamu Acaraki juga menghadirkan shot dari bahan dasar jamu dan dimodifikasi dengan bahan lain seperti krimer, gula hingga membentuk ramuan seperti latte pada kopi. Minuman ini bisa Anda temukan dalam menu Saranti.
Nah, bagi Anda yang ingin mencoba menu jamu kekinian lain pilihlah menu Dutch Jamu. Dutch Jamu ini bisa dikatakan mirip dengan cold brew coffee karena harus melalui ekstraksi dengan air dingin selama 8 jam lebih.
Rasa jamu menjadi lebih light dan Anda bisa menambahkannya dengan gula cair untuk mengaburkan rasa jamu jika belum terbiasa.
Selain menawarkan menu minuman jamu, Acaraki juga menyediakan panganan ringan seperti dimsum, keik pisang dan camilan lainnya. Jika penasaran bagaimana jamu diolah dengan penyajian kekinian Anda bisa memilih spot di area bar dan melihat langsung bagaimana para acaraki meramu minuman Anda.
Kedai Acaraki sendiri buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Untuk harga dibanderol mulai dari Rp 20.000. Selamat mencicipi jamu kekinian di Acaraki! (Suara.com/Firsta Nodia)