SCROLL UNTUK MEMBACA ARTIKEL

Bagikan ke Whatsapp
bagikan ke WA
Kamis, 13 September 2018 | 09:00 WIB

Mengapa Masyarakat Vietnam Begitu Menggemari Daging Ular?

Dany Garjito Aditya Prasanda
Ilustrasi kuliner. (Pixabay)
Ilustrasi kuliner. (Pixabay)

Guideku.com - Tak sulit menemukan kuliner ekstrem dijajakan di sudut kota Vietnam.

Dari sup ulat, kadal goreng hingga serangga bakar dapat dengan mudah kita temukan di negara berpenghuni 93 juta penduduk tersebut.

Dan di antara sederet makanan ekstrem itu, masyarakat Vietnam konon paling menggemari olahan daging ular.

Baca Juga: Damainya Kuil Lotus Baha'i, Simbol Keberagaman di India

Di Vietnam, daging ular biasa disajikan bersama sup ditemani rice wine yang telah dicampur darah ular.

Daging hewan melata itu dipercaya dapat mengobati sakit kepala, memperbaiki sistem pencernaan, menurunkan demam hingga meningkatkan vitalitas di ranjang.

Kuliner ular di Vietnam (Hindustan Times)
Kuliner ular di Vietnam (Hindustan Times)

 

Baca Juga: Gemasnya Restoran Gibeau Orange Julep Mirip Rumah Patrick Star

Tak heran, banyak pemuda Vietnam yang menjadi pemburu ular demi sekadar mengisi waktu luang atau bahkan jadi profesi harian.

Para pemburu ini mengamini betul manfaat daging ular bagi kesehatan tubuh, terutama untuk meningkatkan kualitas tulang.

''Tak hanya rasanya lezat, daging ular sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh dan tulang,'' ujar Quoq Khanh, seorang pemburu ular di hutan Vietnam, seperti dikutip Guideku.com dari Hindustantimes.

Baca Juga: Kisah Legenda Buaya Putih, Penjaga Situs Lawang Sanga Cirebon

Kuliner ular di Vietnam (Hindustan Times)
Kuliner ular di Vietnam (Hindustan Times)

 

Sementara di restoran-restoran Vietnam, kecuali kepala dan sisiknya, nyaris semua bagian tubuh ular dikonsumsi, tak terkecuali darah ular.

Namun menurut kepercayaan masyarakat setempat, hanya pria berusia di atas 50 tahun yang disarankan meminum darah ular. Sebab pria berusia di bawah 50 tahun yang mengkonsumsi darah ular diyakini dapat menderita efek samping macam impotensi dan nyeri punggung.

Baca Juga: Memacu Adrenalin, Menguji Fisik di Air Terjun Coban Sriti

Betapapun daging ular menjadi kuliner favorit masyarakat Vietnam, ternyata tradisi turun temurun ini disinyalir dapat mengganggu ekosistem di hutan.

Iona Dungler, seorang pakar satwa liar dari Four Paws International bahkan turut mengecam proses penyembelihan daging ular yang menurutnya kerap menyakitkan dan tak manusiawi.

''Tak hanya merusak ekosistem hutan, penyembelihan ular juga begitu memprihatinkan. Apapun alasannya, penyembelihan ular hari ini tak dapat dibenarkan,'' pungkas Dungler.

Tag

Berita Terkait

Terpopuler

food

Terkini

Load More
Ikuti Kami