Guideku.com - Di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, tanaman kelakai banyak dijajakan. Satu ikatnya dibanderol sekitar Rp 2.000.
Tak hanya di pasar, kita dapat menemukan kelakai bertumbuhan di kawasan rawa di Kalimantan Tengah, berkelindan di antara tanaman-tanaman lainnya.
Konon, tanaman rawa ini memiliki beragam khasiat, dari menambah darah, meredakan diare hingga diyakini dapat membuat awet muda.
Baca Juga: Bikin Sedih, Selebgram Ini Abadikan Foto di Tengah Ribuan Sampah
Sebab khasiatnya pula, oleh masyarakat Kapuas, kelakai diolah menjelma beragam olahan kuliner, salah satu yang terpopuler, keripik kelakai.
Keripik ini diolah dari daun kelakai berusia muda.
Baca Juga: Terdengar Hantaman Keras, Pesawat Ditabrak Drone Sampai Bolong
Cara membuatnya pun tak sulit, kelakai muda yang telah dibersihkan, dicampurkan ke dalam adonan tepung bumbu.
BACA JUGA: Gagal Paham, Merek Ini Buat Keripik Kentang Khusus Perempuan
Adonan yang telah dicampur dan memiliki tingkat kekentalan tertentu lantas digoreng di atas minyak panas.
Baca Juga: Ini Jumlah Hari Libur Negara Asia Tenggara, Indonesia Cuma Segini
Setelah digoreng, kelakai dikeringkan sejenak. Kelakai yang siap saji memiliki perpadanan rasa yang renyah dan gurih.
Selain sedap disantap bersama keluarga, keripik kelakai juga dijual di pasaran dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 20.000.
Baca Juga: Gak Melulu Kue Artis, 5 Artis Ini Buka Usaha di Bidang Kuliner
Oleh-oleh wajib khas Kapuas nih!