Guideku.com - Tak sulit menemukan warung makan Padang nyaris di setiap kota, di seluruh Indonesia.
Hal ini pula yang menyebabkan jutaan orang Indonesia kecil kemungkinan tidak pernah mencicipi salah satu nasi terlezat sejagat raya ini. Entah itu nasi Padang abal-abal maupun nasi Padang dengan cita rasa asli nan istimewa.
Kenyataan di lapangan tak bisa ditampik, warung makan Padang KW lebih banyak bertebaran, sebab memasak nasi Padang asli bukan perkara sepele.
Baca Juga: Oshiya, Petugas Kereta Jepang Khusus Atasi Penumpang Bejibun
Namun demikian, ada satu benang merah yang acap kita temukan hampir di semua warung nasi Padang, baik KW maupun asli, yakni porsi nasi yang bejibun ketika dibungkus.
Usut punya usut, bukan tanpa sebab porsi nasi Padang begitu banyak ketika dibungkus, ada sejarah khusus yang melatari hal tersebut.
Baca Juga: Hotel di San Francisco Cari Pegawai yang Siap Digaji Nyaris Rp 2 Miliar
Berbagai sumber menyebut, rumah makan Padang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, saat itu disebut sebagai ampera, singkatan dari amanat penderitaan rakyat.
BACA JUGA: Filosofi di Balik Rendang, Salah Satu Masakan Terenak di Dunia
Sebab terkenal dengan cita rasanya nan lezat, konon kala itu rumah makan ampera selalu dipenuhi kaum Belanda yang makan di tempat.
Baca Juga: Kelewat Romantis, Ini Dia 5 Foto Liburan Asmirandah dan Jonas Rivanno
Meski harga nasi Padang saat itu relatif murah, keberadaan kaum Belanda membuat banyak masyarakat pribumi segan makan dan berbaur di warung makan ampera.
Alhasil banyak masyarakat pribumi yang memilih membungkus nasi Padang agar dapat disantap di rumah.
Baca Juga: Andalkan Arus, Pria 71 Tahun Nekat Seberangi Atlantik Pakai Kapsul
Mengetahui hal ini, terbesit solidaritas para saudagar rumah makan ampera, nasi yang dibungkus sesama orang Indonesia dilebihkan, sebab tahu keadaan saat itu sama sulitnya.
BACA JUGA: Ada Haru di Balik Bakso, Kisah Sedih Makanan Favorit Banyak Orang
Dengan nasi yang dilebihkan, para saudagar rumah makan berharap nasi Padang porsi jumbo tersebut dapat disantap satu saudara se Tanah Air bersama keluarga mereka.
Nah, sekarang nggak perlu heran lagi ya mengapa porsi nasi Padang yang dibungkus begitu berlimpah.