Guideku.com - Terbuat dari darah babi maupun bebek, blood tofu, sajian kuliner khas China ini memiliki tekstur serupa agar-agar.
Proses pembuatannya tak kalah mengerikan, diolah dari darah hewan yang digantung kemudian disembelih. Darah hewan tersebut dibiarkan terkumpul dalam nampan dengan kedalaman sekitar 3 meter.
Darah hewan dalam nampan lantas dibiarkan membeku hingga berbentuk seperti agar-agar. Lantas dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam sup panas.
Baca Juga: Lagi Liburan, Avril Lavigne Pakai Kerudung, Netizen : Masya Allah Cantik
Selain blood tofu dari China, Guideku.com menghimpun deretan makanan berbahan dasar darah dari bermacam negara berikut. Apa saja?
Gyuma di Tibet
Baca Juga: Selamat ! Mia Khalifa Resmi Tunangan dengan Chef Ganteng
Terbuat dari darah yak, sejenis sapi berbulu panjang dan lebat yang hidup di Tibet, sosis Gyuma diolah melalui proses yang tidak biasa.
Melalui proses bloodletting, darah yak diambil tanpa harus membunuhnya. Konon cara ini dapat membuat hewan tersebut lebih sehat.
Cara mengolah Gyuma yakni dengan mencampurkan darah dengan daging yak yang telah dihaluskan, nasi, dan garam.
Baca Juga: Kekinian Abis, Begini 5 Gaya Liburan Selebgram Cantik Salmafina Sunan
Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam usus yang telah dibersihkan, lalu dimasak dengan cara digoreng dan dipotong-potong.
Sundae di Korea Selatan
Baca Juga: Segini Gaji Barista Versi Mikael Jasin, Indonesia Barista Champion 2019
Sejenis sosis khas Korea Selatan ini terbuat dari olahan darah babi yang dicampur bersama daging, daun bawang, mie, nasi dan sayur.
Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam usus babi, kemudian dikukus.
Sundae, demikian masyarakat Korea Selatan menyebutnya biasa dijajakan bersama topokki dan sup jeroan.
Tit Canh di Vietnam
Terbuat dari campuran darah hewan macam bebek, angsa, babi maupun kambing, Tit Canh diolah bersama saus ikan daging dan beberapa bumbu rempah lainnya.
Kuliner khas Vietnam ini kemudian dibiarkan membeku menyerupai puding, lantas ditaburi daun mint, basil, kacang dan bawang.