Guideku.com - Tak hanya dikenal dengan alam dan tradisinya nan memesona, Bali juga memiliki deretan kuliner lezat dengan cita rasa nan khas. Empat di antaranya, Guideku.com himpun disini. Apa saja?
Baca Juga: Sejarah Mencekam di Balik Seporsi Kelezatan Docang Khas Cirebon
Jika ketupat pada umumnya terbuat dari daun kelapa, di Buleleng, Bali, ketupat diolah menggunakan daun enau.
Masyarakat setempat menyebutnya tipat. Ketupat khas Buleleng ini memiliki bentuk relatif ramping dan lonjong.
Untuk mengolahnya, kita membutuhkan beras yang dibalut daun enau lantas direbus selama lima jam lamanya. Konon semakin lama waktu rebusan, tipat akan semakin bagus, dengan cita rasa yang kian halus dan legit.
Baca Juga: Istimewa, Lezatnya Tipat Blayag, Olahan Ketupat Khas Buleleng Bali
Masyarakat Buleleng biasa menyajikan tipat khas ini bersama beraneka lauk, menjelma sajian kuliner istimewa bernama tipat blayag.
Seporsi tipat blayag dihidangkan bersama tipat, taoge, urap sayur, suwir ayam, kacang tanah yang digoreng lantas dibaluri siraman kuah gulai ayam nyat-nyat.
Sajian ini kian sempurna bertemankan telur rebus dan taburan bawang goreng nan lezat.
Baca Juga: Berburu Foto di Pura Lempuyang Luhur, 'Gerbang Surga' di Bali
Lain tipat blayag, lain pula tipat cantok. Sajian kuliner ini terdiri dari tipat yang berkelindan bersama bumbu: kacang tanah goreng, bawang putih, taoco, hingga garam yang dihaluskan.
Selanjutnya tipat cantok akan disajikan bersama sayuran matang, tauge dan mentimun.
Nasi khas Karangasem ini terdiri dari campuran nasi jagung, parutan kelapa, dan suwir ayam sambal.
Tak jarang, masyarakat Karangasem menambahkan ubi dan singkong pada nasi sela yang menambah kelembutan teksturnya.
Kita pun dapat menyantap nasi sela bertemankan aneka lauk dari pindang tokol, sambal matah hingga sate lilit.
Nasi berukuran sekepala tangan yang kerap disajikan bersama daun pisang ini biasa disajikan bersama sambal goreng, tempe, serundeng dan ayam suwir.
Selain mudah ditemukan di pinggir jalan di Bali, nasi jenggo kerap jadi suguhan alternatif tatkala upacara sakral macam ngaben digelar.