Guideku.com - Seorang perawat perempuan yang bekerja di salah satu rumah sakit di Kota Wuhan, Liu Xiaomeng, tahun ini harus merasa bahagia untuk merayakan ulang tahunnya meski hanya dengan semangkuk mie instan, tanpa makanan enak, tanpa keluarga tersayang.
Namun nampaknya takdir berkata lain. Pasalnya, sebuah paketan datang pada hari ulang tahunnya, 13 Februari 2020. Begitu dibuka, Liu senang bukan kepalang karena ia menerima sebuah bingkisan roti ualng tahun dari orang tuanya.
Melansir dari Xin Hua Net, Selasa (25/2/2020), Liu awalnya sudah merasa cukup merayakan ulang tahunnya yang ke 31, hanya dengan sajian mie, di mana dalam tradisi China, mie melambangkan umur panjang.
Baca Juga: Tak Ada Makanan saat Kelaparan, Tiga Bocah Ini Hampir Tiap Hari Makan Sabun
Namun bukan mie olahan rumah pada umumnya, Liu harus merayakan dengan mie instan. Mie yang paling mudah ia dapatkan ditengah situasi yang serba sulit di Wuhan.
Soal makan mie instan, Liu bahkan sudah tidak dapat menghitung berapa banyak mie instan yang ia makan sejak pertama kali di Wuhan pada 26 Januari 2020 lalu.
"Aku menghadiahi diriku satu ekstra telur untuk merayakan ulang tahunku," sambung Liu.
Baca Juga: Wow Magic! Trik Air Melawan Gravitasi Ini Simpel Banget tapi Bikin Kesal
Mendapatkan bingkisan kue ulang tahun berwarna merah muda dari keluarganya, merupakan hal yang tidak terduga dan di luar ekspektasi Liu.
Dikatakan, untuk mendapatkan kue tersebut, keluarganya harus bersusah payah lantaran banyak toko kue yang tidak melayani pengiriman di tengan situasi wabah Covid-19 ini. Terlebih, posisi Liu yang berada di Wuhan.
Untungnya, ada satu toko kue yang buka dan bersedia mengirimkan setelah mengetahui bahwa kue tersebut akan dikirimkan ke seorang perawat.
Baca Juga: Panik Covid-19, Warga Daegu Langsung Borong Bahan Makanan di Supermarket
Tak hanya kue, Liu juga menerima sebuah surat cinta berisi ucapan serta harapan dari keluarga dan teman terdekat, yang ditulis oleh ayahnya.
Liu kemudian membagi kue ulang tahun ke kawan-kawan seperjuangannya di rumah sakit.
"Aku tidak bisa memberi tahu permintaan saya kepada kalian. Tapi aku berdoa untuk keluargaku, teman-temanku, para pasien, serta Kota Wuhan. Saya percaya bahwa keinginan saya akan terkabul," tandas Liu.