Wishnutama Beri Masukan untuk Penggiat Kopi Jualan di Masa Pandemi

Mulai aktif memasarkan kopi secara online, berinovari rasa kopi, kemasan kopi hingga jualan kopi literan itu menjadi tantangan penggiat kopi sekarang

Silfa Humairah
Jum'at, 24 April 2020 | 10:15 WIB
Ilustrasi Kopi. (pixabay.com/eliasfalla)

Ilustrasi Kopi. (pixabay.com/eliasfalla)

Guideku.com - Pandemi corona cukup berdampak usaha kuliner tidak terkecuali para penggiat kopi. Indonesia merupakan negara penghasil biji kopi keempat terbesar di dunia selama beberapa tahun terakhir. Namun pandemi COVID-19 membawa berbagai tantangan bagi setiap lapisan masyarakat, tidak terkecuali para pelaku industri kopi.

Warung kopi atau kafe yang sepi pengunjung bahkan sampai perlu ditutup, berefek kepada menurunnya minat beli hasil panen kopi, yang tengah berlangsung dan umumnya terjadi dua kali setahun di bulan April dan Oktober. 

Dalam hal ini Tokopedia melakukan kampanye #SatuDalamKopi, untuk mempersiapkan para penggiat kopi untuk menghadapi tantangan di masa pandemi dengan jualan online.

Baca Juga: 4 Seleb Lakukan Maternity Shoot, Sulap Rumah Jadi Studio Foto

Screenshoot Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnu Utama saat memberikan masukan untuk penggiat kopi di masa pandemi. (Tokopedia Live)
Screenshoot Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnu Utama saat memberikan masukan untuk penggiat kopi di masa pandemi. (Tokopedia Live)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Wishnutama, mengatakan di situasi seperti sekarang ini, semua harus dapat menciptakan ekosistem yang kondusif, dan inovasi termasuk untuk industri kopi lokal agar produk lokal mampu bertahan dan berkompetisi di era sekarang ini.

"Mulai aktif memasarkan kopi secara online, berinovari rasa kopi, kemasan kopi hingga jualan kopi literan itu menjadi tantangan penggiat kopi sekarang. Dan saya mendukung penuh kegiatan #SatuDalamKopi ini untuk pertahanan ekonomi di masa pandemi," katanya dalam Talkshow #SatuDalamKopi yang dilakukan virtual melalui live Tokopedia, Kamis (23/04/2020).

Omar Prawiranegara, sebagai Pendiri Dua Coffee, pun menyampaikan dampak pandemi pada usahanya. 

Baca Juga: Jadi Koki Dadakan di Rumah Aja, Ini 5 Makanan yang Dimasak Ayu Ting Ting

"Sejak berdiri di 2016, Dua Coffe menawarkan differensasi ruang sosial untuk nongkrong dan bercengkrama. Bahkan kami mendapat kesempatan untuk buka cabang di New York setelah mengikuti pameran yang diundang oleh kemeterian pariwisata Indonesia di 2019 saat itu. Konsep Cafe kami dibuka untuk wadah interaksi sosial dengan ditemani suguhan kopi dan cukup diterima di Amerika. Namun ketika pandemi, terpaksa tutup sudah sebulan," katanya.

Menurutnya, secara keseluruhan karena pandemi corona, omset Dua Coffe berkurang hingga minus 80 persen.

Ia pun menuturkan, sebelumnya tidak punya kopi literan dan tidak terjun di dunia e-commerse, namun selama masa pandemi, kini usaha kopinya mulai merambah dunia online. cukup membantu seperti di masa sekarang agar survive, bukan lagi soal cari keuntungan, tapi setidah menstabilkan usaha agar bisa menggaji karyawan. 

Baca Juga: Intip 5 Potret Liburan Belva Devara, Stafsus Kepresidenan yang Mundur

"Jadi yang penting bisa jalan aja, pegawai tetap kerja, dapat gaji dan THR. kini pelaku usaha seperti kami bejalar usaha online, gunakan platform. Kemudian belajar me-manage dan bersosial dengan e-commerse itu menjadi tantangan," tuturnya.

Tidak dipungkiri perubahan ini cukup signifikan, bagi usaha kafe kopi.

"Selama ini kan cafe kopi aktif bersosial secara tatap muka,  interaksi langsung, dan sharing di perkumpulan. Nah ini yang membuat pengusaha kopi seperti saya yang punya konsep cafe nongkrong cukup berdampak. Ya harus beradataptasi menjadi aktif dunia online dan melek cara pemasaran di online untuk bertahan," jelasnya. 

Baca Juga: Viral Makan Es Krim Viennetta Pakai Nasi, Netizen: Semuanya Aja Pakai Nasi!

Ia pun menjawab persentasenya cukup drop saat awal pandemi, pertengahan April beradaptasi dan membuat media sosial seperti tampilan e-commerse untuk menawarkan penjualan online, dan mulai berangsur menunjukkan peningkatan penjualan. Jauh dari stabil seperti keuntungan biasanya saat belum ada pandemi. namun setidaknya tidak se-drop hingga harus menutup karena rugi, karena peningkatan penjualan kopi seecara online ini memberikan sedikit ruang untuk bernafas.

Berita Terkait TERKINI
Rasa keju gurih yang kuat dari kue ini membuat kastengel menjadi favorit banyak orang, terutama untuk menyambut Idul Fit...
food | 11:00 WIB
Tak harus jauh-jauh ke Solo, bikin es teh kampul sendiri di rumah, yuk!...
food | 11:40 WIB
Supaya hidangan opor ayam tidak cepat basi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan....
food | 12:20 WIB
Coba bikin spaghetti yang lezat di rumah, yuk!...
food | 14:37 WIB
Mulai dari aneka kolak hingga gorengan, berikut deretan ide menu takjil Ramadan....
food | 15:52 WIB
Simak resep ayam kukus jahe di bawah ini!...
food | 15:29 WIB
Berikut resep kimbap sederhana yang bisa jadi pilihan menu buka puasa....
food | 11:26 WIB
Berbuka puasa hendaknya tidak hanya dengan minuman yang menyegarkan, tetapi juga tetap sehat....
food | 10:34 WIB
Mitos atau fakta? Benarkan nasi beku lebih sehat untuk dikonsumsi penderita diabetes?...
food | 17:17 WIB
Berikut resep dan cara membuat makanan khas Thailand, mango sticy rice....
food | 14:22 WIB
Tampilkan lebih banyak