Melestarikan Kerajinan Payung Juwiring Khas Klaten yang Mendunia

Sempat dikabarkan meredup, industri kerajinan Payung Juwiring ternyata kini justru diminati wisatawan mancanegara lho.

Galih Priatmojo | Arendya Nariswari
Sabtu, 21 Juli 2018 | 16:08 WIB
Payung Juwiring/Instagram @kun_tama11.

Payung Juwiring/Instagram @kun_tama11.

Guideku.com - Payung Juwiring merupakan kerajinan payung cantik khas Klaten, Jawa Tengah yang terbuat dari kertas dan dilukis dengan warna-warna yang menarik. Dinamakan payung Juwiring karena para pengrajinnya yang berada di daerah Juwiring, Jawa Tengah.

Telah ada sejak zaman Belanda, payung ini dahulu hanya digunakan untuk perlengkapan upacara kematian di desa setempat. Pada awal kemunculan Payung Juwiring, payung ini memiliki warna polos dan cenderung gelap, seperti warna coklat, hitam dan merah maroon.

Payung Juwiring sendiri, eksistensinya sempat tergeser oleh adanya payung-payung yang berbahan dasar plastik. Pada waktu itu, orang-orang memilih payung plastik karena bahannya yang awet dan warnanya yang lebih beragam, ditambah lagi harganya yang tergolong lebih murah.

Baca Juga: 5 Hotel Romantis untuk Resepsi Pernikahan di Bali

Payung Juwiring/Instagram @kabarklaten.
Payung Juwiring/Instagram @kabarklaten.

Harga dari payung ini pun tadinya tergolong sangat murah, hanya seharga Rp 15.000 per buahnya. Namun beberapa tahun terakhir, Payung Juwiring mengalami kenaikan permintaan yang diikuti dengan kenaikan harga jualnya. Keunikan bentuk dan warna-warnanya yang kini telah dimodifikasi, berhasil menarik minat para wisatawan dan konsumen.

Tak hanya wisatawan lokal, konsumen dari mancanegara juga tertarik untuk menjadi pelanggan Payung Juwiring yang istimewa ini. Memiliki peminat yang banyak hingga mancanegara, harga Payung Juwiring saat ini mulai beragam tergantung jenis motif payung dan corak-corak yang dibuat. Bahkan untuk corak yang langka, payung ini dapat mencapai harga sampai dengan jutaan rupiah lho.

Payung Juwiring/Instagram @soloindonesia.
Payung Juwiring/Instagram @soloindonesia.

Payung Juwiring saat ini lebih sering digunakan untuk hiasan dan pelengkap interior. Biasanya Payung Juwiring biasanya dijadikan sebuah aksesoris di hotel-hotel, perkantoran dan rumah mewah bernuansa alam. 

Baca Juga: Festival Kesenian Yogyakarta 30 Tahun 2018, Ini Jadwalnya!

Memiliki banyak pelanggan, tak jarang pengrajin Payung Juwiring mengalami kewalahan ketika mengerjakan pesanan. Peminat dari kerajinan cantik yang satu ini meningkat dari tahun ke tahun, tetapi sangat disayangkan pengrajin Payung Juwiring sendiri jumlahnya terbatas.

Berita Terkait TERKINI
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Destinasi wisata sekitaran samosir, pemandangan apik dan warga yang kental dengan budayanya...
travel | 21:07 WIB
Kota Bogor menawarkan berbagai tempat wisata yang sangat cocok untuk dijelajahi selama liburan Natal dan tahun baru bers...
travel | 14:19 WIB
Bandung memang terkenal memiliki udara yang sejuk, menjadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari ketenangan sepanja...
travel | 14:10 WIB
Untuk pecinta alam, tigadestinasi wisata di Bogor ini mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat karena memiliki keindahan ...
travel | 13:59 WIB
Tampilkan lebih banyak