Guideku.com - Paus Balin dikenal sebagai salah satu hewan yang gemar bernyanyi dan berdansa. Sasana konser mereka yakni di tengah lautan terdalam.
Konser gratis yang disajikan Paus Balin ini membuat banyak agen wisata merangkap sebagai promotor tur yang menggandeng banyak wisatawan menyaksikan keindahan nyanyian Paus Balin di habitat aslinya.
Tak hanya menarik minat para wisatawan, fenomena paus bernyanyi juga memantik penasaran sejumlah peneliti asal Jepang.
Baca Juga: Salut, Negara Ini Punya Hari Libur Khusus Orang Lanjut Usia
Mereka melakukan penelitian di perairan Pulau Ogaswara, Jepang.
Bertolak 1.000 kilometer dari Tokyo, kawasan perairan ini merupakan salah satu habitat Paus Balin di Jepang.
Baca Juga: Jadi Warga Sekaligus Wali Kota, 4 Fakta Kota Berpenghuni 1 Orang
Kawasan ini juga jadi jalur perlintasan kapal kargo sekali dalam sehari.
Sekitar 26 Paus Balin jantan di perairan Ogaswara bernyanyi untuk menggoda Paus Balin betina.
Nyanyian mereka digunakan untuk menggaet pasangan, lantas kemudian dikawini.
Baca Juga: Melawan Zaman, Kota Tua Hoi An Tetap Memesona
Namun nyanyian-nyanyian tersebut akan terhenti begitu saja saat kapal kargo melintas.
Konon, suara mesin kapal dan baling-baling dapat membuat mereka merasa terancam.
Paus Balin jantan akan kembali bernyanyi setengah jam setelah kapal benar-benar menjauh dari teritori mereka.
Baca Juga: Lay's Rilis Edisi Keripik Kentang Rasa Durian, Tertarik?
Para peneliti memprediksi, segala macam rupa aktivitas manusia di perairan laut akan merubah secara drastis kebiasaan Paus Balin.
Peneliti dari Universitas Dalhousie, Linda Weilgart bahkan menyebut ancaman nyata ini dikhawatirkan dapat mengancam eksistensi Paus Balin.
''Paus Balin bernyanyi untuk bereproduksi, jika mereka diam sebab aktivitas kapal, kita patut curiga mereka jadi terganggu untuk melakukan aktivitas beranak-pinak, tentu ini membahayakan eksistensi mereka,'' ujar Linda seperti dikutip Guideku.com dari AFP.
So, jangan pernah berharap mendengarkan nyanyian Paus Balin secara lebih dekat dengan menaiki kapal laut. Selain mereka bungkam sebab merasa terancam, aktivitas kapal laut juga menggiring mereka menuju kepunahan lho.
Alangkah baik mendengarkan secara samar dan seksama dari pulau terdekat ya.