Guideku.com - Beberapa hari lalu, seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) ditemukan terdampar di pesisir Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi tewas mengenaskan.
Paus sepanjang 9,5 meter ini ditemukan dalam kondisi tidak baik, antara lain tubuh yang sudah membusuk dan bagian tubuh yang tidak lengkap.
Dihimpun Guideku.com dari akun twitter resmi WWF Indonesia, disebutkan bahwa penyebab kematian paus terdampar tersebut belum diketahui dan masih akan diselidiki.
Baca Juga: Lontong Goblok, Kuliner Hits di Jakarta yang Enaknya Ngegas
Meski begitu, apa yang ditemukan di dalam perut paus sperma tersebut sukses membuat miris sekaligus menarik atensi dunia internasional terhadap buruknya pengelolaan sampah di Indonesia.
Tidak tanggung-tanggung, terdapat total 5,9 kg sampah plastik yang ditemukan di dalam perut paus ini.
Baca Juga: Gading Marten Cabut ke Negara Ini Usai Digugat Cerai Gisella
Sampah seberat hampir 6 kg itu terdiri dari 19 buah plastik keras, 4 botol plastik, 25 kantong plastik, 2 sandal jepit, 115 gelas plastik, dan 3,26 kg tali rafia.
Peristiwa ini pun mengingatkan kita akan betapa banyaknya sampah plastik yang mencemari laut dan mengancam kehidupan biota laut. Per tahun 2015 lalu, Indonesia sendiri berada di urutan kedua penghasil sampah plastik terbanyak di Asia.
Perlu diketahui pula, paus sperma tergolong dalam spesies yang dilindungi dan saat ini hanya ada sekitar 200.000 hingga 1.500.000 paus sperma tersisa di dunia.
Baca Juga: Prabowo Dikira Cuma Pekerja Restoran Karena Ini, Padahal...
Pihak berwenang Taman Nasional Wakatobi yang menangani paus terdampar tersebut menyatakan bahwa mereka akan mengubur bangkai paus itu pada tanggal 20 November silam.
Sementara itu, sisa-sisa penemuan yang ada akan digunakan sebagai bahan penelitian untuk mengurangi kemungkinan terjadinya insiden serupa.
Baca Juga: Mau Tahu Cara Membuat Keju Lebih Enak? Pakai Musik Ini!