Guideku.com - Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja. Hal itu dibuktikan sebuah cafe di Jepang bernama Dawn ver. beta yang baru saja dibuka tanggal 26 November lalu.
Pasalnya, pekerja Dawn adalah 10 orang yang memiliki penyakit seperti ALS atau cedera tulang belakang. Seperti yang kita ketahui, kondisi-kondisi ini mengakibatkan mereka lumpuh.
Namun, Dawn membuktikan bahwa keterbatasan yang dimiliki orang-orang tersebut tak lantas menghalangi semangat mereka dalam bekerja.
Baca Juga: Pemandian Air Panas di Karo Longsor, 7 Pengunjung Meninggal
Melalui OriHime-D, robot setinggi 1,2 meter yang bisa berkomunikasi, berjalan-jalan, dan membawa aneka objek, Dawn pun mempekerjakan 10 orang tersebut sebagai pelayan.
OriHime-D sendiri merupakan robot yang dibuat perusahaan startup Ory khusus bagi mereka penyandang disabilitas.
Baca Juga: Pesawat Tabrak Polisi, Korban Alami Luka Sobek di Kepala
Melalui robot ini, orang-orang yang lumpuh dapat beraktivitas dengan cara memberikan perintah lewat sebuah program khusus. Program tersebut dilengkapi sensor sehingga para penyandang disabilitas dapat mengetikkan perintah lewat gerakan mata.
Menurut Ory, hal ini dilakukan dengan maksud agar mereka yang lumpuh juga dapat tetap bekerja dan memiliki peran di dalam masyarakat. Para pekerja Dawn sendiri dibayar sebesar 1.000 yen atau Rp 126 ribu per jamnya. Tarif tersebut merupakan tarif standar pekerja part time di Jepang.
Keberadaan Dawn dan OriHime-D juga terbukti sukses menarik perhatian publik dan membuat cafe tersebut ramai dikunjungi.
Baca Juga: Deretan Bencana Bikin Wisman Ogah ke Indonesia, Ini Datanya
Meski begitu, seperti namanya yang masih menggunakan embel-embel versi beta, Dawn hanya akan buka sampai tanggal 7 Desember 2018 nanti.
Hal ini dikarenakan kafe robot yang berlokasi di Distrik Akasaka tersebut masih sepenuhnya bergantung pada dana crowdfunding.
Baca Juga: Jangan Mandi Air Hangat dan 4 Tips Liburan di Daerah Bersalju
Meski begitu, Dawn diharapkan dapat sepenuhnya buka dan mempekerjakan lebih banyak penyandang disabilitas pada tahun 2020 nanti.