Iseng Tulis Pesan Tentang Bom di Pesawat, Remaja Ini Dideportasi

Bercanda soal bom di pesawat dan bandara itu nggak lucu sob!

Dany Garjito | Arendya Nariswari
Sabtu, 12 Januari 2019 | 18:30 WIB
Ilustrasi kabin pesawat. (Pixabay)

Ilustrasi kabin pesawat. (Pixabay)

Guideku.com - Baru-baru ini publik dibuat geger dengan ulah remaja di dalam pesawat Air New Zealand.

Bukan tanpa alasan, remaja ini dikenai denda cukup besar karena sudah menyalahgunakan aplikasi pesan di pesawat bernama in-flight messaging.

In-flight messaging sendiri adalah aplikasi pesan yang boleh digunakan saat pesawat sedang mengudara.

Baca Juga: Bikin Syahdu Penerbangan, Garuda Indonesia Live Music di Pesawat

Bukannya digunakan secara baik-baik, remaja ini malah iseng menulis pesan ''saya punya bom'' di dalam aplikasi in-flight tersebut.

Dilansir Guideku.com dari laman Gizmodo, remaja 19 tahun ini langsung ditindak tegas oleh pihak maskapai penerbangan.

Akibat ulah isengnya tersebut, Meke Fiftra harus menjalani proses hukum di Pengadilan Distrik Manukau, Kamis (10/1/19).

Baca Juga: Ngeri, Mekkah Diserang Jutaan Jangkrik dan Belalang Hitam

Bandara Auckland. (Wikimedia Commons)
Bandara Auckland. (Wikimedia Commons)

 

Meke Fifta telah melanggar Undang-Undang Penerbangan Sipil dengan mengirim pesan terkait keselamatan pesawat yang nyatanya informasinya salah.

Pesan tersebut dikirim oleh Meke Fifta saat Air New Zealand A320 tengah meluncur di landasan pacu.

Baca Juga: Kalender Event Wisata 2019 Lengkap sampai Desember, Catat Yuk

Remaja tersebut ditangkap setelah pesawat dengan rute menuju Sidney itu kembali ke gerbang.

Meke Fifta menulis pesan tentang bom tersebut, karena menurutnya itu adalah hal yang cukup lucu.

Setelah diproses di pengadilan, remaja ini merasa tertekan dan menyesal atas perbuatannya tersebut.

Baca Juga: Video Harimau Makan Tanah Viral, Ini Tanggapan Pengelola Kebun Binatang

Karena ulah isengnya menggunakan aplikasi pesan di dalam pesawat secara tidak bijak, remaja ini didenda oleh pengadilan sebesar 3.000 dolar AS atau senilai kurang lebih Rp 42 juta.

Biaya ini diberlakukan sebagai denda mengganti layanan darurat di Bandara Auckland.

Ilustasi kabin pesawat. (Pixabay)
Ilustasi kabin pesawat. (Pixabay)

 

Meke Fifta yang pergi seorang diri ini hendak bepergian dari Tonga ke Sidney dan dirinya harus terlebih dahulu transit di Auckland.

Akibat pesan bom fiktif yang dianggapnya bercanda ini, Meke Fifta harus menjalani deportasi ke negara asalnya.

Duh, iseng tentang bom di bandara atau pesawat seperti ini jangan ditiru ya, travelers.

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak