Bikin Liburan Makin Asyik, Ini 4 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Toraja

Guideku.com - Toraja dikenal sebagai salah satu kawasan di Indonesia yang penduduknya masih memegang teguh kepercayaan dan upacara adat setempat.

Upacara mereka yang begitu menarik dan magis juga memancing minat wisatawan tak hanya dari Indonesia namun juga mancanegara.

Tak heran, tanah sakral ini kerap masuk dalam daftar liburan yang diagendakan para traveler.

Baca Juga: Awas Hati-hati, Camilan di Dubai Ini Bisa Bikin Kamu Langsung Dibui

Nah, sebelum kamu menginjakkan kaki di Tana Toraja, ini 4 hal yang harus kamu tentang cara bersikap disana. Apa saja?

Gunakan motor untuk bertualang

 

Baca Juga: Berusia Seperempat Abad, Gini Penampakan Pohon Cengkeh Afo

Destinasi wisata di Toraja terbilang dekat satu dan lainnya namun sayang angkutan umum disana tak selalu tersedia.

So, agar kamu dapat mengeksplor tempat-tempat unik di Toraja, sewalah motor di kawasan ibukota, Rantepao.

Kita hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 80 ribu untuk menyewa motor per harinya.

Baca Juga: Cantiknya Bebatuan Granit di Bibir Pantai Batu Kasah

Makan dan minumlah apapun yang penduduk setempat tawarkan

 

Masyarakat Toraja terkenal begitu terbuka dan ramah pada para wisatawan.

Baca Juga: Traveler Anti Sakit, Konsumsi 4 Makanan ini Saat Vakansi di Musim Hujan

Mereka pun tak sungkan menawarkan makanan dan minuman pada setiap pengunjung yang menyambangi tanah leluhur mereka.

Nah jika kamu diberikan makanan dan minuman oleh penduduk setempat, jangan pernah menolak tawaran tersebut. Sebab bagi masyarakat Toraja, menolak makanan dan minuman pertanda menolak rezeki.

Berpakaian sopan dan pada tempatnya

Sesuaikanlah pakaian yang semestinya digunakan pada acara dan musim yang terjadi.

Semisal memggunakan pakaian hitam saat upacara pemakaman Toraja tengah berlangsung dan tidak menggunakan pakaian berwarna kuning yang melambangkan kemakmuran.

Tak hanya berpakaian tepat dan sopan, bersikaplah ramah dan santun tatkala mengujungi Toraja.

Turut belajar bahasa Toraja

 

Mencoba berkomunikasi menggunakan bahasa lokal, menunjukkan hasrat ingin berbaur bersama masyarakat Toraja.

Jalin keakraban ini menunjukkan diyakini masyarakat setempat dapat menjadi jembatan rezeki mereka dari para pendatang.