Guideku.com - Tau-tau, patung kayu menyerupai manusia ini merupakan replika kerabat yang telah meninggal dalam lingkup tradisi Toraja.
Menghimpun dari berbagai sumber, Guideku.com mencatat 4 hal yang harus kamu ketahui tentang patung penghormatan ini. Apa saja?
Dibuat semirip mungkin
Baca Juga: Mantap, Begini 5 Gaya Liburan Anisha Dasuki, Moderator Debat Pilpres 2019
Tak kalah dengan kualitas replika tokoh terkenal di museum lilin Madame Tussaud, Tau-tau dibuat semirip mungkin dengan kerabat yang telah meninggal.
Bahkan proses pemahatannya tak dapat dilakukan sembarangan dan hanya dikerjakan oleh pemahat khusus.
Baca Juga: Miris, Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta Jadi Korban Vandalisme
Oleh sebab itu, sebelum jenazah diarak menggunakan peti Pong Buri, sang pemahat akan memahat Tau-tau persis di dekat jenazah, demi memperoleh detil nan maksimal.
Hanya boleh dibuat dengan syarat
Tak hanya dipahat oleh pemahat khusus, yang diizinkan membuat Tau-tau pun hanya keluarga yang sanggup menyembelih setidaknya 24 ekor kerbau, yang terdiri dari empat jenis ekor kerbau berbeda.
Baca Juga: Menari Berputar-putar 150 Kali, Biksu Ini Muntah Saat Pemberkatan Kuil
Sebab biaya pembuatan tau-tau pun tak murah, berkisar Rp 25 juta bergantung detil dan ukurannya.
Bahan pembuatan bergantung kasta
Baca Juga: Penuh Sampah Turis, China Tutup Base Camp Pendakian Gunung Everest
Tau-tau terbuat dari kayu dengan latar berbeda bergantung kasta keluarga si jenazah.
Tau-tau kaum bangsawan, diolah dari kayu nangka.
Sementara Tau-tau kelas menengah dibuat dari kayu randu.
Lalu Tau-tau masyarakat kelas bawah terbuat dari bambu.
Diberi pakaian
Patung Tau-tau dikenakan pakaian layaknya manusia hidup.
Ia akan diletakkan di depan makam, setelah upacara pengarakan jenazah, Rambu Solo usai.