Guideku.com - Pencemaran lingkungan dan maraknya perburuan liar telah mengancam keberadaan banyak hewan langka. Tak terkecuali porpoise, salah satu spesies ikan dengan bentuk tubuh mirip lumba-lumba.
Ikan ini mirip lumba-lumba karena masih merupakan satu famili dengan mamalia berhati lembut tersebut.
Miris, ikan porpoise ini juga sering diperjualkan di pasar hingga kini keberadaanya terancam punah.
Baca Juga: Heboh Insiden Buka Jaket, 4 Foto Marion Jola Ini Nggak Kalah Panas
Beberapa waktu lalu, beredar video yang memperlihatkan aksi penyelamatan ikan porpoise di wilayah Xuwen, China Selatan.
Dalam waktu singkat, video ini viral di dunia maya dan mengundang rasa sedih serta haru dari para netizen.
Baca Juga: Angkut Tim Sepak Bola U-23, Maskapai Ini Pakai Pramugari Berbikini
Dilansir Guideku.com dari laman Metro.co.uk, ikan porpoise ini berhasil diselamatkan dari perdagangan.
Dua orang saksi mengatakan bahwa ikan porpoise ini menangis ketika diangkut dengan menggunakan kendaraan di pasar.
Tak kuasa melihat penderitaan hewan tersebut, Cheng Jianzhuang dan Cheng Mingyuen lantas menebus ikan porpoise tersebut.
Baca Juga: Bule Cantik Nyobain Mie Goreng dan Mie Rebus, Mana yang Paling Enak ?
Ya, keduanya membayar uang 170 Poundsterling atau senilai dengan Rp 3,1 juta kepada sang penjual.
Kedua penyelamat ini lantas meminjam alat pengangkut kepada penjual ikan untuk membawa mamalia malang ini kembali ke laut.
Sebelum melepas ikan ini, mereka menunggu kurang lebih dua jam demi memastikan porpoise malang ini mampu berenang dengan selamat.
Baca Juga: Bikin Ngilu, Begini Penampakan Museum Khusus Sejarah Bedah
''Kami melihat seseorang membawanya (porpoise) ke pasar, dan banyak orang datang untuk melihat lebih dekat. Semua menangis ketika melihat ikan itu,'' ungkap Mingyuen.
Sejumlah ahli mengatakan kepada Mingyuen dan Jianzhuang bahwa memang benar hewan tersebut bukan lumba-lumba.
Porpoise memiliki ukuran moncong lebih kecil dibandingkan lumba-lumba.
Mamalia ini juga masuk dalam daftar hewan yang populasinya terancam punah dan habitat aslinya berada di wilayah semenanjung Korea.
Berdasarkan kasus tersebut, pihak berwajib mulai melakukan investigasi terhadap sang nelayan yang menangkap ikan atau hewan langka tersebut.