Guideku.com - Setelah penggulingan sang diktator, Muammar Gaddafi, Libya terombang ambing dalam krisis ekonomi dan situasi sosial politik nan tidak stabil.
Dampak ketidakstabilan tersebut turut menghantui situs sejarah di negara ini. Banyak yang terabaikan bahkan jadi sasaran empuk para penjarah setempat.
Salah satunya situs amfiteater di Cyrene, kota kuno di timur Libya yang bertahan dari tindak perusakan dan penjarahan sejumlah oknum tak bertanggung jawab.
Baca Juga: Mengintip 4 Fakta Gunung Chimgan, Lokasi Syuting Ziggy Zagga Gen Halilintar
Tak hanya beragam coretan dinding, banyak bebatuan milik situs berusia 2.600 tahun ini yang diambil untuk kemudian dijual di pasar gelap Eropa.
Kurangnya anggaran pemerintah setempat untuk merawat situs bersejarah ditenggarai menjadi penyebab begitu banyaknya situs berharga yang terbengkalai dan tak terurus menilik laporan Reuters.
Baca Juga: Bikin Kebelet Liburan, Begini Mewahnya Hotel Milik Cristiano Ronaldo
Menalanginya, pemerintah Libya mendaftarkan artefak tersebut sebagai barang resmi milik negara dengan harapan dapat melacak keberadaan pecahan situs-situs bersejarah yang tersebar di pasar gelap Eropa.
Cyrene sendiri tercatat sebagai salah satu dari lima situs Warisan Dunia UNESCO yang dimiliki Libya.
Baca Juga: Bunuh Ikan dengan Cara Dibanting, Restoran Seafood Ini Tuai Kecaman