Biadab, Induk Orangutan Sumatera Luka Parah Ditembak 74 Kali

Orangutan tersebut juga mengalami luka senjata tajam.

Dany Garjito | Amertiya Saraswati
Rabu, 13 Maret 2019 | 20:30 WIB
Ilustrasi Orangutan (Pixabay/e-smile)

Ilustrasi Orangutan (Pixabay/e-smile)

Guideku.com - Sebuah aksi biadab terhadap orangutan Sumatera (Pongo abelii) baru-baru ini terjadi di Aceh.

Hal tersebut diketahui dari cuitan akun twitter @Sutopo_PN serta unggahan akun instagram Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menunjukkan foto orangutan luka parah akibat dianiaya.

Induk orangutan yang berusia 30 tahun tersebut ditemukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh di kebun warga, tepatnya di Desa Bunga Tanjung pada Minggu (10/3/2019).

Baca Juga: Curhat Netizen Pergoki Pasangan Mesum di Bioskop saat Nonton Dilan

Total, terdapat dua orangutan yang berhasil dievakuasi, yaitu induk dan anaknya.

Induk Orangutan Luka Parah Ditembak 74 Kali (twitter.com/Sutopo_PN)
Induk Orangutan Luka Parah Ditembak 74 Kali (twitter.com/Sutopo_PN)

Induk orangutan tersebut didapati dalam kondisi terluka parah karena benda tajam di bagian tangan kanan, kaki kanan, dan punggung.

Yang lebih parah, induk orangutan itu juga mengalami luka parah akibat ditembak berkali-kali dengan menggunakan senapan angin.

Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Yogyakarta Ini Wajib Disambangi Para Penikmat Senja

Di sisi lain, bayi orangutan yang baru berumur 1 bulan tersebut tidak berhasil diselamatkan karena mengalami syok berat serta kekurangan nutrisi yang parah.

Induk Orangutan Luka Parah Ditembak 74 Kali (instagram.com/kementerianlhk)
Induk Orangutan Luka Parah Ditembak 74 Kali (instagram.com/kementerianlhk)

Saat ini, induk orangutan tersebut berada di Pusat Karantina Orangutan di Sibolangit, Sumatera Utara untuk diberikan perawatan intensif.

Lewat pemeriksaan x-ray, diketahui bahwa total terdapat 74 peluru senapan angin yang tersebar di badan orangutan tersebut.

Baca Juga: Kemenhub Inspeksi Boeing 737 - 8 Max Milik Lion Air dan Garuda Indonesia

Tidak hanya itu, kondisi sang orangutan pun belum stabil dan masih membutuhkan perawatan intensif selama 24 jam lamanya.

Induk Orangutan Luka Parah Ditembak 74 Kali (instagram.com/kementerianlhk)
Induk Orangutan Luka Parah Ditembak 74 Kali (instagram.com/kementerianlhk)

Orangutan itu sendiri kini diberi nama ''Hope'' yang berarti harapan agar Hope bisa kembali pulih dan mendapat kesempatan hidup yang lebih baik.

Baik KLHK maupun BKSDA Aceh juga telah menyatakan bahwa mereka mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan pada induk orangutan ini.

Baca Juga: Mbok Jum, Ibu Kantin Legendaris Tutup Usia, Keluarga Besar UNS Berduka

Sementara itu, investigasi untuk mengusut kasus penganiayaan induk orangutan serta pembunuhan bayinya ini telah dilakukan.

Semoga saja Hope dapat segera pulih dan pelaku perbuatan biadab ini ditangkap ya.

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak