Guideku.com - South Georgia, pulau kecil nan terisolir di kawasan Sub-Antartika, Atlantik ini merupakan tempat pembataian mamalia laut macam anjing laut dan paus. Di dalamnya, kita akan menemukan lanskap memesona gletser, pegunungan dan jurang yang curam.
Dahulu, kawasan ini memiliki peran penting dalam ekonomi global. Semua bermula tepat saat Stasiun Perburuan Paus didirikan pada 1904 di South Georgia. Bisnis minyak yang berasal dari lemak ikan paus membuat industri mengerikan ini tumbuh dengan cepat.
Baca Juga: Kisah Pilu di Balik Terdamparnya Ratusan Paus di Selandia Baru
Minyak tersebut diolah menjadi margarin, es krim, sabun, bahan kosmetik dan bermacam barang industrial lainnya.
Tak hanya itu, lemak ikan paus yang mengandung gliserol juga diekspor sebagai bahan baku utama alat peledak, serta menjadi pelumas berkualitas tinggi untuk senapan, kronometer dan bermacam piranti militer lainnya.
Baca Juga: Yang Wajib Diketahui Saat Menyimak Konser Paus Balin di Lautan
Tercatat, dari tahun 1904 hingga 1978, sekitar 2 juta paus tewas dibantai di South Georgia.
Meski hari ini South Georgia tak lagi dioperasikan sebagai tempat perburuan paus, kita masih bisa melihat sisa kekejaman tempat jagal puluhan tahun lalu tersebut melalui bangunan pabrik-pabrik tua yang tersisa.
Baca Juga: Menyelam Bersisian dengan Hiu Paus di Ningaloo Reef Australia
Setiap tahunnya, sekitar 18 ribu orang menyambangi South Georgia menggunakan kapal pesiar rute Antartika.