Guideku.com - Pada tahun 2017 silam, kisah seorang penumpang pria yang dipaksa turun pesawat dengan cara dikeroyok dan diseret sempat viral.
Saat itu, pria yang bernama Dr. David Dao tersebut diketahui tengah naik maskapai United Airlines.
Tepat sebelum pesawat berangkat, salah seorang staf mendadak berkata bahwa pesawat itu sudah overbooked dan Dao harus menyerahkan kursinya ke pegawai United Airlines.
Baca Juga: Dulu Viral, Selfie Bareng Pesawat di Sini Sekarang Bisa Dihukum Mati
Merasa sudah membayar, tentu saja Dao menolak. Namun, Dao tidak menyangka jika penolakannya itu akan berujung pada pengeroyokan oleh petugas keamanan.
Dihimpun dari Nextshark dan ABC News, Dao sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak begitu ingat kejadian itu.
Dao hanya tahu bahwa dirinya terbangun di rumah sakit dengan mulut dan hidung berdarah, gigi hilang, serta gegar otak.
Baca Juga: Bikin Good Mood, Cheerleaders Ini Hibur Penumpang Pesawat yang Delay
Tidak hanya itu, Dao juga tidak menyangka bahwa video pengeroyokan dirinya menjadi viral dan dibicarakan banyak orang.
''Aku hanya menangis,'' ucap Dao ketika menonton video dirinya dikeroyok di pesawat, berbulan-bulan setelah insiden tersebut. ''Aku tidak tahu. Aku hanya menangis.''
Di sisi lain, CEO United Airlines sendiri akhirnya menyampaikan permintaan maaf lewat program TV serta menyatakan bahwa mereka akan mengganti kebijakan yang ada.
Baca Juga: Ngeri, Layar Kokpit Mendadak Mati saat Pesawat Mengudara
United Airlines juga sudah memberikan kompensasi pada Dao atas kejadian tersebut.
Menanggapi hal itu, Dao pun mengatakan bahwa hal terpenting dari insiden ini adalah semuanya berakhir positif.
''Bisnis pesawat jadi mau mengganti kebijakan mereka. Aku sudah memaafkannya,'' ujar Dao.
''Aku tidak marah dengan mereka. Para petugas keamanan itu hanya melakukan tugas mereka. Itu pekerjaan mereka,'' tambahnya.
Semoga saja kejadian pengeroyokan di pesawat macam ini tidak terulang lagi ya travelers.