Guideku.com - Mengikuti dampak penyebaran virus COVID-19, sejumlah kota di dunia kini terpaksa diisolasi. Setelah sebelumnya kota Daegu di Korea Selatan, Italia rupanya juga telah menutup beberapa kota.
Salah satu kota tersebut adalah San Fiorano yang merupakan kota kecil di bagian utara Italia.
Dirangkum dari laman Reuters, seorang guru SD yang bernama Marzio Toniolo membagikan kesehariannya di kala masa isolasi.
Baca Juga: Konsumsi Junk Food 2 Minggu Penuh, Perut Pria Ini Hampir Meledak
Tidak hanya itu, Marzio Toniolo juga mengunggah foto-foto kota San Fiorano yang kini terlihat sepi meski memiliki 50.000 penduduk.
Karena dampak virus corona, sederet pertokoan dan bar di San Fiorano pun terpaksa ditutup.
Sementara, orang-orang hanya boleh berbicara kepada satu sama lain dalam jarak aman.
Baca Juga: Miris, Perempuan Asia Ini Kena Diskriminasi saat Beli Boba di New York
Marzio Toniolo sendiri juga membagikan kisahnya yang tinggal dengan sang kakek. Menurutnya, sang kakek tidak paham dengan wabah virus corona.
"Kami memberitahu kakekku 100 kali jika bar tidak dibuka karena flu Spanyol, agar dia mengerti," ujar Toniolo.
Flu Spanyol sendiri adalah wabah mematikan yang dulu pernah membunuh jutaan orang pasca Perang Dunia I. Menurutnya, istilah ini jauh lebih mudah dipahami orang tua.
Baca Juga: Bagikan Makanan untuk Wartawan, Raja dan Ratu Malaysia Banjir Pujian
"Dia benar-benar marah dan benar-benar sudah tua," tambahnya.
Selain hidup dengan kakek dan neneknya, Marzio Toniolo juga tinggal dengan istri dan anaknya.
Sebagai pencegahan, keluarga mereka pun selalu mengecek suhu tubuh dengan termometer untuk memastikan tidak ada yang sakit.
Kota San Fiorano sendiri terletak sekitar 70 km dari kota Milan, Italia. Selain kota ini, ada 9 kota lainnya yang juga ikut diisolasi.
Nantinya, proses karantina akan berlangsung selama dua minggu.
Demi menjaga agar tidak ada warga yang keluar atau masuk, palang polisi pun diletakkan di pintu masuk kota. Siapa pun yang mencoba keluar akan dikenai denda atau terancam penjara.
"Kami tahu kami mungkin sudah terinfeksi dan mungkin kami sudah melakukan kontak dengan virus corona," imbuh Toniolo soal kondisi mereka.
"Mari berharap semua akan baik-baik saja. Aku punya teman yang terkena virus corona, tapi mereka sudah merasa baikan," tambahnya. "Mereka memintaku agar tidak khawatir."