Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Cerita Travel Agent saat Pandemi

Para pengusaha travel agent merosot terus mengalami kerugian saat pandemi

Silfa Humairah
Jum'at, 19 Juni 2020 | 09:00 WIB
Ilustrasi Traveler Perempuan. (pixabay.com/Jeshoots-com)

Ilustrasi Traveler Perempuan. (pixabay.com/Jeshoots-com)

Guideku.com - Sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah Industri pariwisata. Selaku perantara traveler dan akomodasi penginapan, bisnis travel agent menjadi yang paling terjepit.

Tidak dipungkiri, hal tersebut cukup merugikan dan membuat para pengusaha travel agent merosot terus mengalami kerugian. 

Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan travel agent seumpama 'sudah jatuh, tertimpa tangga pula'. Kiasannya, travel agent sudah tidak lagi punya produk yang didagangkan.

Baca Juga: Artistik, Ada Orang Buat Logo Yin dan Yang dari Mi Instan, Seperti Apa?

"Barang dagangan nggak ada sama sekali, termasuk perjalanan haji dibatalkan, tidak ada barang dagangan, tidak melaksanakan perjalanan baik lokal maupun luar negeri," ujar Pauline di dalam teleconference, Kamis (18/6/2020).

Pauline masih ingat bagaimana waktu itu awal-awal pelarangan perjalanan hanya tidak boleh ke dan dari Wuhan, China, tempat asal virus itu berasal. Lambat laun, Korea Selatan, Paris, Italia, Brazil, dan Singapura juga menutup aksesnya masuk dan keluar negeri.

"Jadi kita jualan Amerika dan Eropa, tapi makin ke sini terjadi outbreak, makin banyak dan meluas," terang Pauline.

Baca Juga: Bikin Kesal, Ditanya Soal Stok Makanan, Olshop Ini Malah Beri Jawaban Aneh

Tidak hanya keluar negeri, menyusul PSBB dan pelarangan pulang kampung juga membuat penerbangan domestik di dalam negeri juga ditiadakan.

"Sekolah melarang lakukan perjalanan ataupun gathering membuat travel agent semakin sulit. Kita alami penurunan 95 persen (pemasukan)," imbuh Pauline.

Ia juga membandingkan periode dari Januari hingga Juni 2019 tahun lalu pemasukan bisa mencapai Rp 11 triliun. Tapi kini periode Januari hingga Juni 2020 pemasukan hanya Rp 4 triliun.

Baca Juga: Belum Disantap, Bakso dengan Sambal Sebaskom Ini Buat Warganet Ngilu

"Ditambah banyak perjalanan yang dibatalkan, ketika batalkan perjalanan tidak jauh-jauh hari tapi dekat-dekat, karena siapa tahu bisa pergi ke sana, kita masih punya hope (harapan)," katanya.

"Makin ke mari agak menurun, negara (tujuan) belum dibuka karena tidak ada negara yang buka turis asing," lanjutnya.

Semoga industri pariwisata kembali bangkit sambut new normal ke depannya ya agar traveler bisa keliling keluar kota hingga keluar negeri. (Risna Halidi)

Baca Juga: Ukuran Roti Keju Ini Bikin Warganet Tepuk Jidat, Cantik di Foto Doang

Berita Terkait TERKINI
Bila sudah begitu, tentu perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena kemungkinan jalanan kebih padat dari biasanya....
travel | 11:15 WIB
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung ...
travel | 11:00 WIB
Vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 202...
travel | 10:59 WIB
Hasil survei mengungkap bahwa 4 dari 5 wisatawan peduli dengan perjalanan yang lebih ramah lingkungan....
travel | 17:09 WIB
Inilah beberapa hal menarik tentang Kamboja yang terlalu sayang dilewatkan....
travel | 13:57 WIB
Sudah beli tiket mudik Lebaran? Simak beberapa tips berburu tiket pesawat murah di bawah ini....
travel | 16:57 WIB
Banyak wisatawan berharap bisa menyaksikan langsung keindahan aurora, termasuk Rachel Vennya....
travel | 07:07 WIB
Mau naik balon udara seperti Fuji ketika liburan di Turki?...
travel | 07:34 WIB
Negara Vietnam belakangan menjadi tujuan liburan yang semakin disukai wisatawan asal Indonesia....
travel | 09:57 WIB
Jelajahi laut dengan mengikuti aturan keselamatan dan keamanaan....
travel | 21:45 WIB
Tampilkan lebih banyak